BAB
1
PENDAHULUAN
Akuntansi memainkan
peran penting dalam masyarakat, sebagai cabang dari ilmu ekonomi, akuntansi
menyediakan informasi mengenai perusahaan dan transaksinya untuk memfasilitasi
keputusan alokasi sumber daya oleh para pengguna informasi tersebut. Akuntansi
international yang merupakan subyek buku teks ini, tidaklah berbeda dari
peranan yang dimaksudkan. Akuntansi international mencakup beberapa proses yang
luas : pengukuran, pengungkapan dan pemeriksaan. Pemahaman terhadap dimensi
internasional dari proses akuntansi yang baru saja dijelaskan merupakan sesuatu
yang penting bagi mereka yang ingin mengelola suatu usaha atau memperoleh atau
memasok pembiayaan melintasi batas- batas Negara.
SUDUT
PANDANG SEJARAH
Sejarah akuntansi
merupakan sejarah internasional . Kronologi berikut ini menunjukan bahwa
akuntansi telah meraih keberhasilan besar dalam kemampuannya untuk diterapkan
dari suatu kondisi nasional ke kondisi lainnya, sementara di pihak – pihak lain
memungkinkan timbulnya perkembangan terus – menerus dalam bidang teori dan
praktikan di seluruh dunia.
1. Sistem
Pembukuan Berpasangan (Double entry bookkeeping )
Sistem pembukuan
berpasangan (double-entry bookkeeping) berawal dari negara – negara kota di
Italia pada abad ke-14 dan ke-15. Perkembangannya didorong oleh pertumbuhan
perdagangan internasional di Italia Utara dan keinginan pemerintah untuk
menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. “Pembukuan
ala Italia” kemudian beralih ke Jerman untuk membantu para pedagang pada zaman
Fugger dan kelompok Hanseatik. Singkat kata, gagasan akuntansi pembukuan
berpasangan mencapai kepulauan Inggris. Perkembangannya menciptakan kebutuhan
yang tak terelakkan lagi bagi kepentingan komersial Inggris untuk mengelola dan
mengendalikan perusahaan daerah koloni serta untuk pencatatan perusahaan
kolonial. Kebutuhan – kebutuhan tersebut menyebabkan tumbuhnya masyarakat
akuntansi pada tahun 1850-an dan profesi akuntansi publik di Skotlandia dan
Inggris tahun 1870-an.
2.
Model Akuntansi Belanda digunakan di
Indonesia
Perkembangan juga
terjadi di tempat lain, model akuntansi Belanda di ekspor ke Indonesia. Sistem
akuntansi Prancis wilayah di Afrika yang di bawah pemerintahan Prancis,
sedangkan kerangka pelaporan menemukan tempatnya di Polinesia dan sistem Jerman
berpengaruh di Jepang, Swedia dan Rusia.
3. Perkembangan Akuntansi didukung oleh adanya
pendidikan (munculnya sekolah bisnis)
Seiring dengan kekuatan
ekonomi amerika serikat yang tumbuh selama paruh pertama abad ke -20, kerumitan
masalah-masalah akuntansi muncul juga secara bersamaan. Sekolah – sekolah
bisnis membantu perkembangan tersebut dengan merumuskan bidang-bidang masalah
dan pada akhirnya mengakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik sendiri pada
berbagai tingkat sekolaj tinggi.
4.
Seiring perubahan jaman dan perkembangan
hubungan internasional, kerumitan akuntansi semakin menjadi
Mengatasi paradoks
sejarah akuntansi ini telah lama menjadi perhatiaan, baikoleh para pengguna
maupun penyusun informasi akuntansi.
SUDUT
PANDANG KONTEMPORER
1) Adanya
usaha mengurangi perbedaan akuntansi internasional
2) Pengendalian
Modal
3) Valuta
Asing
4) Investasi
asing langsung
5) Liberalisasi
transaksi
6) Privatisasi
perusahaan pemerintah (untuk pengurangan pengendalian valas dan pembatasan
investasi lintas batas)
7) Kemajuan
dalam teknologi informasi.
Apabila usaha-usaha
mengurangi perbedaan akuntansi internasional merupakan sesuatu yang penting di
satu sisi, sekarang ini terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut menambah
pentingnya mempelajari akuntansi internasional. Faktor-faktor ini tumbuh dari
pengurangan yang signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan dan
pengendalian modal secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam
teknologi informasi. Pengendalian nasional terhadap arus modal, valuta asing,
investasi asing langsung, dan transaksi terkait telah diliberalisasikan secara
dramatis dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mengurangi hambatan-hambatan
terhadap bisnis internasional.
Kemajuan
dalam teknologi informasi juga menyebabkan perubahan radikal dalam ekonomi
produksi dan distribusi. Produksi yang terintegrasi secara vertical tidak lagi
menjadi bukti model operasibyang efisien. Hubungan informasi, secara global dan
seketika memberi makna bahwa produksi semakin dialihkontrakkan kepada siapa
saja dengan ukuran apa pun dimana saja di dunia yang memiliki kemampuan terbaik
dalam melakukan suatu pekerjaan atau suatu bagian dari pekerjaan tersebut.
Hubungan wajar timbale-balik yang menjadi karakter hubunngan perusahaan dengan
pemasok, perantara dengan pelanggan mereka digantikan dengan hubungan kerja
sama global dengan pemasok, pemasok dari pemasok, perantara, pelanggan, dan
pelanggan dari pelanggan.
Perbedaan
akuntansi internasional dengan akuntansi lain terdapat pada :
1. Yang
dilaporkan adalah perusahaan multinasional (multinasional company – MNC).
2. Operasi
transaksi melintasi batas – batas negara.
3. Pelaporan
ditujukan kepada pengguna yang berlokasi di negara selain negara perusahaan.
4. Perpajakan
Internasional
5. Transaksi
Internasional.
PERTUMBUHAN
DAN PENYEBARAN OPERASI MULTINASIONAL
Bisnis internasional
secara tradisional terkait dengan perdagangan luar negeri. Saat ini, bisnis
internasional semakin berhubungan dengan investasi asing langsung, yang
meliputi pendirian system manufaktur atau distribusi di luar negeri dengan
membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya, usaha patungan atau aliansi
strategis. Saat terlihat jelas adanaya bias dari Negara –negara maju terhadap
investasi asing, secara langsung arus investasi meledak ke Negara- Negara
berkembang.
Operasi yang
dilaksanakan di luar negeri membuat manajer keuangan dan akuntan menghadapi
resiko berupa semua jenis masalah yang tidak mereka hadapi ketika operasi
perusahaan dilaksanakan di dalam wilayah suatu negara. Manajer keuangan dan
akuntan juga harus memahami pengaruh kompleksitas lingkungan pengukuran
akuntansi suatu perusahaan multinasional (multinational enterprise–MNE).
INOVASI
KEUANGAN
Manajemen risiko telah
menjadi istilah yang popular dalam lingkungan perusahaan dan manajemen. Perputan naik turunnya harga ini tidak
serta-merta langsung berdampak pada proses pelaporan internal, tetapi juga
menghadapkan perusahaan pada risiko menderitanya kerugian ekonomis.
Ketergantungan yang ditimbulkan terhadap praktik pelaporan internasional dan
kebingungan yang timbul dari perbedaan pengukuran produk risiko keuangan.
KOMPETISI
GLOBAL
Faktor lain yang turut
menyumbangkan semakin pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena
kompetisi global. Terdapat standar penentuan acuan (benchmarking), yaitu
standar perbandingan yang digunakan ini melampaui batas-batas nasional. Para
pembaca laporan keuangan yang tidak menyadari perbedaan pengukuran nasional dan
perhitungan penyesuaian yang diperlukan dengan jelasnya berada dalam posisi yang
tidak menguntungkan.
MERGER
DAN AKUISISI LINTAS BATAS NEGARA
Seiring dengan
berlanjutnya trend global atas konsolidasi industry, berita mengenai merger dan
akuisisi internasional praktis merupakan kenyataan sehari-hari. Apabila merger
umumnya diringkas dengan istilah sinergi operasi atau skala ekonomi, akuntansi
memainkan peranan yang penting dalam mega konsolidasi ini karena angka-angka
yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan.
INTERNASIONALISASI
PASAR MODAL
Faktor yang mungkin
banyak menyumbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi internasional di
kalangan eksekutif perusahaan, invetor, regulator pasar, pembuat standar
akuntansi, dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal
seluruh dunia. Rata-rata ukuran dan volume perdagangan per tahun atas
perusahaan yang mencatatkan sahamnya telah tumbuh secara besar, yang sebagian
diakibatkan oleh merger dan akuisisi, yang juga berakibat pada penghapusan
pencatatan saham (delisting) yang dilakukan beberapa perusahaan terkait. Tiga
wilayah pasar ekuitas terbesar adalah Amerika Utara, Asia Pasifik, dan Eropa.
1.
AMERIKA UTARA
Ekonomi AS dan pasar
sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990-an. Relative
pentingnya Amerika Utara dalam pasar ekuitas global juga meningkat:
kapitalisasi pasar di Amerika Utara dalam prosentase terhadap total global
berada pada posisi 57,2 persen pada awal tahun 2000.
2.
ASIA PASIFIK
Hingga akhir-akhir ini,
banyak ahli yang memperkirakan Asia akan menjadi wilayah pasar ekuitas kedua
terpenting. Prospek pertumbuhan masa depan dalam pasar ekuitas Asia tampak
kuat. Demikian juga, pemerintah dan bursa efek di Asia berada di bawah tekanan
untuk memperbaiki kualitas dan kredibilitas pasar untuk menarik para investor.
3.
EROPA
Eropa adalah wilayah
pasar ekuitas terbesar kedua di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume
perdagangan. Pasar ekuitas Eropa akan terus tumbuh. Arus ekuitas lintas batas
meningkat dalam prosentase dibandingkan peningkatan arus obligasi lintas batas,
sebagian karena ekuitas merupakan investasi yang menguntungkan sejak jatuhnya
pasar pada bulan Oktober 1987.
BAB II
PERKEMBANGAN DAN KLAISFIKASI
Akuntansi harus
memberikan respon terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi yang terus
berubah dan mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial, dan politik
yang ada dalm lingkup operasinya. Pada awalnya akuntansi tidak lebih dari
sistem pencatatan perbankan tertentu dan skema pemungutan pajak. Namun seiring
semakin bermunculan perusahaan-perusahaan moderen yang mendorong pelaporan
keuangan dan auditing secara periodik maka akuntan harus mengikuti perkembangan
yang terjadi dan mampu untuk mengukur dan melaporkan kewajiban pemulihan
kondisi lingkungan dan mampu mengungkapkan praktik-praktik kotor yang terjadi.
Akuntansi memberikan informasi pengambilan keputusan kepada pasar surat
berharga. Hal ini membawa kita untuk melakukan klasifikasi. Klasifikasi
merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem
akuntansi nasional berbeda-beda. Kita juga dapat menganalisis apakah sistem –
sistem tersebut cenderung menyatu atau berbeda.
PERKEMBANGAN
Standard an praktik
akuntansi di setiap Negara merupakan hasil dari interaksi yang kompleks di
antara faktor ekonomi, sejarah, kelembagaan dan budaya. Dengan memahami
perkembangan akuntansi yang terjadi maka kita akan mampu memahami sistem
akuntansi suatu negara dengan faktor yang mempengaruhinya, karena akuntansi
bereaksi pada lingkungannya, maka akuntansi setiap negara akan berbeda karena
lingkungan yang berbeda pada setiap negara. Ada delapan faktor yaitu :
1) Sumber
pendanaan.
Di Negara – Negara
dengan pasar ekuitas yang kuat seperti amerika serikat dan inggris akuntansi memiliki focus atas
seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan dan di rancang untuk membantu
investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait.
2) Sistem
hukum.
Sistem hukum menentukan
bagaimana individu dan lembaga berinteraksi. Dunia barat memiliki dua orientasi
dasar : kodifikasi hukum dan hukum umum.
3) Perpajakan.
Peraturan pajak secara
efektif menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat
pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk kegiatan
perpajakan.
4) Ikatan
politik dan ekonomi.
Akuntansi di alihkan
melalui penaklukan, perdagangan dan kekuatan sejenis. Sistem pencatatan
berpasangan yang beawal di italia pada tahun 1400-an secara perlahan –lahan
menyebar luas di eropa bersamaan dengan gagasan – gagasan pembaharuan lainnya.
5) Inflasi.
Inflasi mengaburkan
biaya historis akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap nilai–nilai
asset dan beban- beban terkait, sementara di sisi lain melakukan peningkatan
berlebihan terhadap pendapatan.
6) Tingkat
perkembangan ekonomi.
Faktor yang mempengaruhi jenis transaksi usaha
yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling
utama.
7)
Tingkat pendidikan.
Standar dan praktik
akuntansi yang sangat rumit (sophisticated) akan menjadi tidak berguna jika
disalahartikan dan disalahgunakan.
8)
Budaya.
Di sini budaya berarti nilai – nilai dan prilaku yang
di bagi oleh suatu masyarakat. Variabel budaya mendasari pengaturan kelembagaan
di suatu Negara.
Hofstede
menjelaskan empat dimensi budaya nasional (nilai sosial):
1. Individualisme,
merupakan kecenderungan terhadap tatanan sosial yang tersusun longgar
dibandingkan terhadap tatanan yang tersusun ketat dan saling tergantung
2. Jarak
kekuasaan, sejauh mana hierarki dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan
organisasi secara tidak adil dan dapat diterima.
3. Penghidaran
ketidakpastian, sejauh mana masyarakat tidak merasa nyaman dengan ambiguitas
dan suatu masa depan yang tidak pasti
4. Maskulinitas,
sejauh man peranan gender di bedakan dan kinerja dan pencapaian yang dapat
dilihat (nilai-nilai maskulin yang tradisional) ditekankan daripada hubungan
dan perhatian (nilai-nilai feminim yang tradisional)
Berdasarkan analisis
diatas Gray mengusulkan empat dimensi nilai akuntansi yang memengaruhi praktik
pelaporan keuangan suatu negara :
1) Provesionalisme
versus kontrol wajib : preferensi terhadap pelaksanaan pertimbangan provesional
individu dan regulasi sendiri kalangan profesional dibandingkan terhadap
kepatuhan dengan ketentuan hukum yangtelah di tentukan.
2) Keseragaman
versus fleksibilitas : preferensi terhadap keseragaman dan konsistensi
dibandingkan dengan fleksibilitas dalam berekasi terhadap suatu keadaan
tertentu.
3) Konservatisme
versus optimisme : preferensi terhadap ukuran-ukuran laba yang lebih
konservatif merupakan hal yang konsisten dengan penghindaran ketidakpastian
yang kuat yang berasal dari perhatian terhadap keamanan dan kebutuhan yang
dipersepsikan untuk mengadopsi pendekatan yang hati-hati untuk menangani
ketidakpastian masa depan
4) Kerahasiaan
versus tranparansi : preferensi atas kerahasiaan dan pembatasan informasi usaha
menurut dasar kebutuhan untuk tahu dibandingkan dengan kesediaan untuk
mengungkapkan informasi kepada publik.
EMPAT
PENDEKATAN TERHADAP PERKEMBANGAN AKUNTANSI
Klasifikasi awal yang
di lakukan adalah di usulkan oleh Mueller pertengahan tahun 1960-an. Ia
mengindentifikasi empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di Negara –
Negara barat dengan sistem ekonomi berorientasi pasar.
1. Berdasarkan
pendekatan makroekonomi, praktik akuntansi didapatkan dari dan di rancang untuk
meningkatkan tujuan makroekonomi nasional.
2. Berdasarkan
pendekatan mikroekonomi , akuntansi berkembang dari prinsip- prinsip
mikroekonomi
3. Berdasarkan
pendekatan disiplin independen , akuntansi berasal dari praktik bisnis dan
berkembang secara ad hoc, dengan dasar
perlahan-lahan dari pertimbangan, coba –coba dan kesalahan.
4. Berdasarkan
pendekatan seragam, akuntansi distandarisasi dan digunakan sebagai alat untuk
kendali administrative oleh pemerintah pusat.
BAB
III
AKUNTANSI
KOMPARATIF EROPA
Berfokus pada lima
anggota Uni Eropa : Republik Ceko, Prancis, Jerman, Belanda dan Inggris.
Merupakan anggota asli masyarakat ekonomi eropa
ketika organisasi tersebut didirikan
pada tahun 1957. Inggris bergabung pada tahun 1973. Keempat Negara ini
memiliki ekonomi yang berkembang pesat dan merupakan rumah bagi banyak
perusahaan multinasional terbesar dunia.
BEBERAPA
PENGAMATAN TENTANG STANDAR DAN PRAKTIK AKUNTANSI
·
Standar akuntansi merupakan regulasi
atau peraturan (sering kali termasuk hukum dan anggaran dasar) yang mengatur
pengolahan laporan keuangan .
·
Susunan standar merupakan proses
perumusan standar akuntansi.
Tiga alasan praktik akuntansi dapat menyimpang dari
standar akuntansi :
1. Di
banyak negara hukuman untuk kegagalan dengan pernyataan akuntansi resmi
dianggap lemah atau tidak efektif.
2. Perusahaan
bisa dengan sukarela melaporkan lebih banyak informasi daripada yang
diharuskan.
3. Beberapa
negara mengizinkan perusahaan untuk keluar jalur standar akuntansi jika hal
tersebut bisa menggambarkan hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan dengan
lebih baik.
Susunan standar akuntansi menggabungkan dua
kombinasi, yaitu :
1. Sektor
swasta: profesi akuntansi dan kelompok lain (pengguna dan penyusun laporan
keuangan)
2. Sektor
umum: perwakilan seperti petugas pajak, perwakilan pemerintah yang
bertanggungjawab atas hukum komersial dan komisi keamanan.
IFRS
DALAM UNI EROPA
Kecenderungan dalam laporan keuangan menghadap ke
arah kewajaran penyajian, setidaknya bagi laporan keuangan gabungan.
Kecenderungan ini sangat benar dalam uni eropa. Untuk memahami akuntansi eropa,
seseorang harus bisa memahami IFRS dan persyaratan akuntansi setempat. Banyak
perusahaan akan memilih untuk mengikuti persyaratan setempat di perushaan –
perusahaan dimana IFRS digunakan.
Tampilan tabel
“persyaratan IFRS” meringkaskan persyaratan Uni Eropa untuk menggunakan IFRS di
lima negara yang diteliti. Penggabungan laporan keuangan bisa diharapkan dimana
IFRS diperlukan, tapi perbedaannya tetap ada ketika tidak ada penggabungan.
Laporan
Keuangan
Laporan keuangan IFRS
terdiri atas neraca gabungan, laporan laba-rugi, laporan kas, laporan perubahan
ekuitas (atau laporan laba rugi dan pengeluaran yang diakui), dan catatan
penjelasan. Ungkapan catatan harus mencakup:
Ø Kebijakan
akuntansi yang diikuti
Ø Penilaian
yang dibuat oleh manajemen dalam menetapkan kebijakan akuntansi yang penting
Ø Asumsi
utama mengenai masa depan dan sumber-sumber penting tentang ketidakpastian
estimasi
Patokan
Akuntansi
Ø Semua
kombinasi bisnis dianggap pembelanjaan.
Ø Goodwill
diuji setiap tahun untuk memeriksa penurunan nilainya dan jika negative harus
segera diakui dalam pendapatan.
Ø Penanaman
modal dalam perusahaan gabungan dengan metode ekuitas.
Ø Translasi
laporan keuangan dari operasi asing didasarkan pada konsep mata uang
fungsional.
Ø Aset
dinilai berdasarkan harga perolehan atau harga pasar.
Ø Depresiasi
dibebankan secarasistematis atas umur penggunaan asset, menggambarkan pola
pemakaian manfaat.
Ø Persediaan
dinilai secara FIFO atau beban rata-rata sesuai menurut IFRS.
Ø Pinjaman
keuangan dikapitalisasi dan diamortisasi, sementara pinjaman operasional
dibebankan pada dasar sistematis.
Ø Pajak-pajak
yang ditangguhkan dibayar penuh.
SISTEM
AKUNTANSI KEUANGAN LIMA NEGARA
1.
Perancis
Perancis merupakan penyokong utama dunia dalam kesamaan
akuntansi nasional. Menteri ekonomi nasional menyetujui Plan Comptable General
formal yang pertama pada September 1947 Akuntansi nasional Perancis diatur
dalam Plan Comptable General, berisi:
·
Tujuan dan prinsip laporan dan akuntansi
keuangan.
·
Definisi asset, utang, ekuitas pemegang
saham, pendapatan, dan pengeluaran.
·
Aturan-aturan valuasi dan pengakuan.
·
Daftar akun, persyaratan penggunaannya,
dan persyaratan tata buku lainnya yang telah distandarisasi.
·
Contoh laporan keuangan dan aturan
presentasinya.
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam
penyusunan standar di Perancis:
1. Counseil
National de la Comptabilite, atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
2. Comite
de la Reglementation Comptable, atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi).
3. Autorite
des Marches Financiers, atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan).
4. Ordre
des Experts-Comptables, atau OEC (Institut Akuntan Publik).
5. Compagnie
Nationale des Commissaires aux Comptes, atau CNCC (Institut Nasional
Undang-undang Auditor).
Laporan
Keuangan
Perusahaan Perancis harus melaporkan hal-hal
berikut:
1. Neraca
2. Laporan
Laba Rugi
3. Catatan
atas laporan keuangan
4. Laporan
Direktur
5. Laporan
Auditor
Patokan
Akuntansi
·
Aset-aset berwujud biasanya dihitung
berdasarkan nilai perolehan.
·
Depresiasi dilakukan menurut ketentuan
pajak, biasanya dengan metode garis garis lurus atau saldo menurun.
·
Persediaan dinilai berdasarkan nilai terendah
(FIFO) atau rata-rata tertimbang.
·
Biaya riset dan pengembangan dibebankan
pada saat terjadinya (akrual basis)
·
Aset-aset yang dipinjamkan tidak
dikapitalisasi, dan biaya sewa dibebankan.
·
Utang untuk kepentingan pasca-pekerjaan
tidak harus diakui dan pinjaman keuangan tidak perlu dikapitalisasi.
·
Pajak-pajak yang ditangguhkan dihitung
menggunakan metode kewajiban, dan dipotong ketika pembalikan perbedaan waktu
bisa diperkirakan.
·
Goodwill biasanya dikapitalisasi dan
diamortisasi ke dalam pendapatan.
2.
Jerman
Akuntansi nasional Jerman diatur dalam German
Commercial Code (HGB), berisi:
·
memungkinkan perusahaan yang
mengeluarkan ekuitas atau utang pada pasar modal resmi untuk menggunakan
prinsip akuntansi internasional dalam laporan keuangan gabungan mereka.
·
memungkinkan adanya penetapan perusahaan
sector swasta untuk menyusun standar akuntansi bagi laporan keuangan gabungan.
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam
penyusunan standar di Jerman:
1. German
Accounting Standards Committee atau GASC, atau dalam bahasa Jerman, Deutsches
Rechnungslegungs Standards Committee atau DRSC (Otoritas penyusun standar
Jerman)
2. Financial
Accounting Control Act (Badan pengontrol kepatuhan).
3. Financial
Reporting Enforcement Panel atau FREP (Dewan sector swasta)
4. Federal
Financial Supervisory Authority (Dewan sector public)
5. Wirtschaftsprufer
atau WPs (Badan pemeriksa perusahaan)
Laporan
Keuangan
Perusahaan Jerman harus melaporkan hal-hal berikut:
1. Neraca
2. Laporan
Laba Rugi
3. Catatan
4. Laporan
Manajemen
5. Laporan
Auditor
Pengukuran
Akuntansi
Berdasarkan Commercial Code (HGB), Metode pembelian merupakan metode
penggabungan yang mendasar, tetapi penyatuan kepentingan bisa diterima dalam
keadaan tertentu. Ada dua bentuk metode pembelian yang di ijinkan : metode
nilai buku dan metode revaluasi.
3.
Republik
Ceko
Undang-undang dan
praktik akuntansi Republik Ceko lebih menyesuaikan dengan standar Barat yang
menggambarkan prinsip-prinsip yang ditanamkan dalam European Union Directives.
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Commercial Code
yang baru di buat oleh parlamen Ceko
tahun 1991 dan mulai efektif pada 1 januari 1992. Dipengaruhi oleh akar
undang- undang perdagangan jerman, commercial Code memperkenalkan sejumlah
legislasi dasar yang berhubungan dengan bisnis.
Laporan
Keuangan
Laporan keuangan harus bersifat komparatif, terdiri
atas:
1. Neraca
2. keuntungan dan kerugian (Laporan Laba Rugi)
3. Catatan
Pengukuran
Akuntansi
1. Metode
Akuisisi (pembelian)
2. Goodwill
dikapitalisasi atau diamortisasi.
3. Aset
berwujud dan tidak berwujud dinilai berdasarkan biaya.
4. Persediaan
dinilai pada biaya rendah (FIFO) atau metode rata-rata.
5. Biaya
riset dan pengembangan dikapitalisasi.
6. Pajak
penghasilan yang ditangguhkan diberikan sepenuhnya untuk semua selisih
sementara.
4.
Belanda
Akuntansi belanda
memberikan beberapa paradox yang menarik. Belanda memiliki undang – undang
akuntansi dan persyaratan laporan keuangan yang cukup bebas tetapi standar
praktir professional yang sangat tinggi.
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Regulasi akuntansi di Belanda
tetap bersifat liberal hingga munculnya Act on Annual Financial Statements pada
tahun 1970 yang berisi:
1.
Laporan keuangan tahunan harus
menunjukkan gambaran yang jelas dari posisi keuangan dan hasil tahun tersebut,
dan semua artikelnya harus dikelompokkan dan dijelaskan dengan tepat.
2.
Laporan keuangan harus disusun
berdasarkan praktik bisnis yang aman. Dasar-dasar untuk penulisan asset dan
utang serta untuk menentukan hasil operasi harus diungkapkan.
3.
Laporan keuangan harus disusun pada dasar
yang konsisten, dan pengaruh material dari perubahan dalam prinsip-prinsip
akuntansi harus diungkapkan dengan tepat.
4.
Informasi keuangan yang komparatif untuk
periode terdahulu harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan kaki
yang menyertainya.
Laporan
Keuangan
Laporan keuangan harus meliputi hal-hal:
1. Neraca
2. Laporan
Laba Rugi
3. Catatan
4. Laporan
Direktur
5. Informasi
lain yang sudah ditentukan
Pengukuran
Akuntansi
1. Goodwill
dikapitalisasi dan diamortisasi
2. Persediaan
dinilai dengan FIFO, LIFO atau rata-rata
3. Semua
asset tidak berwujud memiliki usia terbatas.
4. Biaya
riset dan pengembangan hanya dikapitalisasi ketika jumlahnya bisa ditutup
kembali
5. Pajak
penghasilan yang ditangguhkan diakui berdasarkan konsep alokasi yang
komprehensif.
5.
Inggris
Sejak tahun 1970-an, sumber
paling penting untuk pengembangan dalam undang-undang perusahaan adalah EU
Directives, terutama Fourth and Seventh Directive.
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Undang-undang tahun 1981 memuat 5 prinsip akuntansi
dasar, yaitu:
1. Pendapatan
dan beban disesuaikan dengan dasar akrual.
2. Aset
dan kewajiban individu dalam setiap golongan asset dan kewajiban dihitung
secara terpisah.
3. Prinsip
konservatisme (kehati-hatian) diterapkan, khususnya dalam pengenalan
penghasilan yang didapat dan semua kewajiban dan kerugian yang ditemukan.
4. Penerapan
kebijakan akuntansi yang konsisten diharuskan dari tahun ketahun.
5. Prinsip
perusahaan yang terus berjalan bisa diterapkan untuk entitas yang sedang
dihitung.
Enam dewan akuntansi di Kerajaan Inggris:
1. The
Institute of Chartered Accountants in England dan Wales
2. The
Institute of Chartered Accountants in Ireland
3. The
Institute of Chartered Accountants in Scotland
4. The
Association of Chartered Certified Accountants
5. The
Chartered Institute of Management Accountants
6. The
Chartered Institute of Public Finance and Accountancy
Laporan
Keuangan
Laporan keuangan Inggris mencakup hal-hal:
1. Laporan
direktur
2. Akun
Laba dan Rugi serta neraca
3. Laporan
arus kas
4. Laporan
keseluruhan laba dan rugi
5. Laporan
kebijakan akuntansi
6. Catatan
yang direferensikan dalam laporan keuangan
7. Laporan
auditor
Penghitungan akuntansi
1. Goodwill
dikapitalisasi dan diamortisasi selama kurang dari 20 tahun
2. Aset-aset
dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang atau gabungan keduanya
3. Depresiasi
dan amortisasi harus berhubungan dengan dasar perhitungan yang digunakan untuk
asset-aset yang mendasarinya
4. Persediaan
dihitung berdasarkan FIFO atau rata-rata
5. Pajak
yang ditangguhkan dihitung menggunakan metode hutang dengan dasar provisi penuh
untuk perbedaan berdasarkan waktu.
PENYELESAIAN
KASUS 2-2 KELOMPOK USAHA VOLKSWAGEN
HALAMAN
65-68
JAWABANNYA
:
1. Sistem
penyususnan standar akuntansi di jerman secara umum sama dengan sistem yang
digunakan di inggris, dan amerika serikat dan sama dengan IASB, Namun
pentingnya untuk menekankan bahwa standar GASB merupakan rekomendasi otoriter
yang hanya berlaku untuk laporan keuangan gabungan. Standar tersebut tidak
membatasi atau mengubah persyaratan HGB. GASB diciptakan untuk mengembangkan susunan
standar jerman yang sesuai dengan standar akuntansi internasional. GASB
menerapkan sebuah strategi baru yang menyejajarkan program kerjanya dengan
upaya IASB untuk mencapai sebuah pemusatan standar akuntansi global. Perubahan
ini mengakui adanya persyaratan Uni Eropa untuk IFRS bagi perusahaan-
perusahaan yang terdaftar. Standar
akuntansi di jerman berorientasi pada stakeholder dan lebih konservatis.
Faktor perkembangan
yang menyebabkan timbulnya karakter ini adalah
1. Sumber
Pendanaan
2. Sistem
Hukum
3. Perpajakan
4. Ikatan
Politik dan Ekonomi
2. Perbedaan
– perbedaan anatara ketentuan akuntansi dalam HGB dan IAS. Ketentuan akuntansi
dalam HGB :
1. Sebagai
pihak penyedia sewa pembiayaan, asset yang di sewakan tidak dikapitalisasi
tetapi cicilan sewa yang didiskontokan di sajiakan sebagai piutang.
2. Provisi
hanya dibuat ketika terdapat kewajiban kepada pihak ketiga
3. Perbedaan
dari translasi laporan keuangan yang disusun dalam mata uang asing tidak di
catat dalam laporan laba rugi
Kententuan akuntansi
dalam IAS :
1. Aset
berwujud yang disewakan berdasarkan sewa pembiayaan di kapitalisasi dan
kewajiban terkait di akui sebagai kewajiban dalam neraca
2. Sesuai
dengan IAS 2, persediaan harus dinilai sebesar biaya perolehan penuh
3. Kewajiban
jangka menengah dan kewajiban jangka panjang di masukan ke dalam neraca ,
termasuk biaya perolehan biaya perolehan modal, dengan menggunakan metode bunga
efektif.
Ketentuan jerman tidak konsiten karena banyak perubahan
yang di lakukan oleh Volkswagen.
3. Relevansi Penerpan IAS oleh
Volkswagen yaitu :
1) Untuk
Penyesuain goodwill: Meningkatkan nilai buku ekuitas dan melakukan kapitalisasi
dan amortisasi.
2) Penyesuain
pesediaan: Dinilai pada biaya penuh
3) Penyesuain
Sewa: Mengkapitalisasi sewa sebagai finance lease
SUMBER : Choi, Frederick dan Gary K. Meet. 2010. Akuntansi Internasional.
Jakarta : Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar