Minggu, 08 April 2012

RANGKUMAN BAB 3 DAN BAB 4


BAB 3 : SISTEM EKONOMI INDONESIA
3.1 PENGERTIAN SISTEM
Sebuah sistem pada dasarnya adalah suatu organisasi besar yang menjalani berbagai subjek serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu.  Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau sistem kemasyarakatan; mahluk-mahluk hidup dan benda alam , untuk suatu sistem kehidupan atau sistem lingkungan ;barang atau alat untuk suatu sistem peralatan;data,catatan atau kumpulan fakta untuk suatu sistem informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-objek tersebut.  Keserasian hubungan antara antar subjek ( antar objek) termasuk persyaratan sebuah sistem. Jadi sebuah sistem adalah jalinan semau itu mencakup semua subjek(objek)dan perangkat kelembagaanyang membentuknya. Kesadaran bahwa sistem –sistem dapat dan bahkan sering berkaitan itu perlu,kesadaran demikian dapat menghindari kita dari perangkat kepicikan yakni memendang sesuatu secara tegar hanya berdasarkan tinjauan sempit sebuah bidang.sebaliknya kesadaran demikian akan memperluas wawasan kita.
3.2 SISTEM EKONOMI DAN SISTEM POLITIK
Sistem Ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalani hubungan ekonomi antarmanusia dengan seperangkat kelembagaan , dalam suatu tatanan kehidupan. Unsur-unsur sistem ekonomi yaitu
·         Subjek : barang – barang ekonomi
·         Objek : seperangkat kelembagaan yang mengatur dan menjalaninya dalam kegiatan berekonomi.
Suatu sistem ekonomi tidak berdiri sendiri  berkaitan dengan falsafah , pandangan dan pola hidup masyrakat tempanya berpijak. Sistem ekonomi merupakan bagian dari kesatuan kehidupan masyarakat di suatu negara. Di Dunia terdapat kecenderungan umum bahwa sitem ekonomi di sebuah negara “ bergandengan tangan” dengan sistem politik di negara bersangkutan, ideologi ekonomi berjalan seiring dengan ideologi politik. Pengkutuban sistem ekonomi dan sistem politik serta unsur-unsur benang merah yang menghubungkan , sebagaimana tercantum daftar tadi mungkin sepenuhnya berlaku.
Sistem ekonomi disuatu negara dikataka berbeda dengan negara lain , berdasarkan beberapa sudut tinjauan seperti:
1)     Sistem pemilikan sumber daya atu faktor-faktor produksi
2)    Keleluasaan masyarakat untuk saling berkompetisi satu sama lain dan untuk menerima imbalan atas prestasi kerjanya
3)    Kadar peranan pemerintah dalam mengatur , mengarahjan dan merencanakan kehidupan bisnis dan perekonomian pada umumnya.


3.3 KAPITALISME DAN SOSIALISME
Secara garis besar ada dua macam sistem ekonomi ekstrem yaitu  sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis.kedua sistem tersebut sangat bebeda. Sistem ekonomi kapitalitas mengakui pemilikan individual atas sumber daya – sumber dayaekonomi atau faktor –faktor produksi.  Setidaknya terdapat keleluasaan yang sangat longgar bagi orang perorang untuk memiliki sumber daya. Sedangkan Sistem ekonomi sosialis adalah sebaliknya,sumber daya ekonomi atau faktor produksi diklaim sebagai milik negara. Sistem ini lebih menekankan pada kebersamaan masyarakat dalam menjalankan dan memajukkan perekonomian. prinsip “ keadilan “ yang dianut oleh sistem ekonomi sosial adalah “ setiap orang menerima imbalan yang sama”, kadar campur tangan pemerintah sangat tinggi. Dalam terminologi teori mikroekonomi, sistem ekonomi kapitalis merupakan suatu sistem ekonomi yang menyadarkan diri sepenuhnya pada mekanisme pasar. Sedangkan sistem ekonomi sosialis merupakan bagi kalangan sosial justru harus dikendalikan melalui perencanaan terpusat. Sistem ekonomi sosialis bukanlah sistem ekonomi yang tidak memendang penting peranan kapital.Diantara kedua sistem tersebut ,terdapat sebuah sistem lain yang merupakan “ campuran “  antara keduannya dengan berbagai variasi kadar domoinasinya dan juga dengan berbagai variasi nama yaitu sistem ekonomi campuran. Pada umumnya diterapkan pada negara berkembang.
3.4  PERSAINGAN TERKENDALI
Indonesia mangakui pemelikan individual atas faktor – faktor produksi kecuali untuk sumber daya-sumber daya yang menguasi hajat hidup orang banyak., dikuasi oleh negara.di atur dengan tegas oleh pasal 33 UUD 1945. Jadi secara konstitusional , sistem ekonomi indonesia bukan kapitalisme dan bukan pula sosialisme. Kompetisi untuk memperbaiki taraf hidup , baik antarindividu maupun antarusaha, tidak dikekan , berkenaan dengan kompetisi antarindividu ,pemerintah tidak membatasi pilihan seseorang untuk memesuki bidang pendidikan atau keahlianyang diminatinya.Dalam hal penerimaan imbalan atas prestasi kerja juga tidak dikekang.
3.5 KADAR KAPITALISME DAN SOSIALISME
Unsur-unsur kapitalisme dan sosialisme terkandung dalam perorganisasian indonesia.Pertama adalah pendekatan faktual struktural yakni menelah peranan pemerintah atau negara dalam struktur perekonomian. Kedua adalah pendekatan sejarah yakni dengan menelusuri bagaimana perekonomian bangsa diorganisasi dari waktu ke waktu. Kesamaan agregat keynesian yaitu rumusnya Y=C+I+G+(X-M). Dengan formula ini berarti produk atau pendapatan nasian dirinci enurut penggunaan atau sektor pelakunya.  Pengkuran kadar keterlibatan pemerintah dengan pendekatan faktual-struktural dapat pula dilakukan dengan mengamati peranan pemerintah secara sektoral. Maksudnya keterlibatan pemerintah dalam mengatur sektor-sektor produksi dan berbagai kegiatan terutama dalam hal penentuan harga dan tata niaganya.Sistem ekonomi campuran dengan persaingan terkendali agaknya erupakan sistem ekonomi yang tetap untuk mengelola perekonomian indonesia. Walaupun demikian akhir-akhir ini persis sekitar lima tahun terhitung ketika bukti ini ditulis , kita dapat menyaksikandan merasakan betapa perekonomian indonesia bersifat liberaldan kapitalisik.

BAB 4: PENDAPATAN NASIONAL, PERTUMBUHAN DAN STRUKTUR EKONOMI
4.1Konsep –konsep pendapatan nasional indonesia
Istilah “pendapatan nasiona l” dapat berarti sempit dan berarti luas. Dalam arti sempit pendapatan nasional adalah terjemahaan langsung dari national income. Sedangkan dalam arti luas pendapatan nasional adalah dapat merujuk ke Produk Domestik Bruto(PDB) atau Gross Domestikc Produck (GDP) atau merujuk ke Produk Nasional Neto(PNN) atau Net National Product(NNP) atau merujuk ke Pendapatan Nasional(PN) alias National Income (NI). Keempat konsep “pendapatan Nasional” ini berbeda satu sama lain.Teori makroekonomi menjelaskan dengan rinci pengertian dari masing-masing konsep itu sehingga tampak tegas perbedaannya.
            4.1.1Metode Penghitungan Pendapatan Nasional
Di indonesia, dapat mengenai pendapatan nasional dikumpulkan dan dihitung serta disajikan oleh Biro Pusat Statistik. Perhitungan pendapatan nasional  indonesia dimulai dengan Produk Domestik Bruto, sebagaimana di ketahui dapat dihitung atau diukur dengan tiga macam pendekatan yaitu pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, pendekatan pengeluaran. Menurut pendekatan produksi , PDB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksidi wilayah suatu negara dalam jangka waktu setahun. Unit-unit produk secara garis besar menjadi 11 sektor. Sedangkan menurut pendekatan pendapatan , PDB adalah jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksiyang turut serta dalam proses produksi dimaksud meliputi upah dan gaji, sewa tanah , bunga modal dan keuntungan. Adapun menurut pendekatan pengeluaran , PDB adalah jumlah seluruh komponen permintaan akhir , meliputi  Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari keuntungan, pembentukkan modal tetap domestik bruto dan perubahan stok, pengeluaran konsumsi pemerintah serta ekspor neto dalam jangka waktu setahun.Produk Nasional Bruto (PNB) adalah produk domestik brotu ditambah pendapatan neto atas faktor luar negeri yaitu pendapatan atas faktor produksi warga negara indonesian yang dihasilkan di luar negeri dikurang pendapatan atas atas faktor produksi warga negara asing yang dihasilkan di indonesia.
            4.1.2 Metode Perhitungan Pertumbuhan Riil
PDB, PNB, dan PN secara umum disebut agregat ekonomi . Maksudnya angka besar total yang menujukkan prestasi ekonomi suatu negara atau negeri. Ada riga metode untuk mengubah angka menurut harga berlaku menjad angka menurut harga konstan yaitu metode revaluasi, metode ekstrapolasi, dan metode metode deflasi. Metode revaluasi dilakukan dengan cara menilai produksi masing-masing tahun dengan menggunakkan harga tahun tertentu yang dijadikan tahu dasar. Metode ekstrapolasi dilakukan dengan cara memperbarui nilai tahun dasar sesuai dengan indeks produksi atau tingkat pertumbuhan riil dari tahun sebelumnya. Metode deplasi dilakukan dengan cara membagi nilai masing-masing tahun dengan harga relatif yang sesuai ( indeks harga x 1/100)
            4.1.3 Metode perhitungan nilai tambah
Nilai tambah adalah selisih antara nilai akhir suatu produk dengan nilai bahan bakunya. Nilai tambah yang dihitung menurut harga tahun yang berjalan disebut niali tambah menurut harga berlaku. Nilai tambah menurut harga konstan adalah selisih antara keluar dan masukkan –antar menurut harga konstan. Metode deflasi langsung dilakukan dengan mengunakan indeks harga implisit dari keluaran atau secara langsung menggunakan indeks harga produksi yang sesuai kemudian dijadikan angka pembagi terhadap nilai tambah menurut harga yang berlaku.
4.2 PENDAPATAN NASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMIAN
Bahw apada setiap tahun PDB senantiasa lebih besar dari pada PNB. Hal ini mencerminkan nilai produk orang asing di indonesia lebih besar dari pada nilai produk orang indonesia di luar negeri. Secara spesifik jika diukur berdasarkan angka –angka PDB , pertumbuhan ekonomi indonesia sepanjang periode 25 tahun era PJPT 1 tergolong tinggi.
4.3 PENDAPATAN PERKAPITA DAN KEMISKIN
Pendapatn perkapita indonesia adalah yang terendah bahkan masih lebih rendah dari pada philipina yang akibat ketidakstabilan didalam negeri selama periode 1980-1993 mengalami pertumbuhan pendapatan perkapitanegatif. Pendapatan perkapita memang bukan merupakan satu-satunya tolak ukur untuk meningkatkan tingkat kemakmuran suatu bangsa atau kesejahteraan rakyat sebuah negara. Tolak ukur lain mengenai kesejahteraan penduduk sebuah negara  yang bukan diukur dari aspek pendapatan  yaitu seperti pendekatan sosial. Tolak ukur –tolak ukur yang dimaksud adalah angka harapan hidup. Tingkat kesejahteraan penduduk dapat dilihat dari alokasi pengeluaran konsumsinya.
4.4 STRIKTUR EKONOMI INDONESIA
Struktur di indonesia berdasarkan empat macam sudut tinjauan yaitu:
1.     Tinjauan makro-sektoral
2.     Tinjauan keuangan
3.     Tinjauan penyelenggara kenegaraan
4.     Tinjauan birokrasi pengambilan kepetusan

4.4.1   Tinjauan makro-sektoral
Dilihat secara makro-sektoral berdasarkan kontribusi sektor-sektor produksi
dalammembentuk produk domestik bruto perekonomian indonesia yang hingga tahun 1990 an masih agraris, kinisudah berstruktur industrial.Keindustrian struktur ekonomi indonesia sesungguhnya belum sejati masih sangat dini . Keindustrian barulah berdasarkan kontribusi sektoral dalam membentuk produk domestik bruto atau pendapatan nasional.



4.5 KONSEP-KONSEP PENDAPATAN DITINJAUKEMBALI
Sejak beberapa tahun terakhir , konsep pendapatan nasional gencar digugat. Konsep konvesional yang ada di anggap kurang memedai untuk konteks sekarang. Terutama dalam kaitan dngan isu lingkungan hidup atau paradigma pembangunan berkelanjutan. Gugatan terhadap konsep konvesional perhitungan pendapatan nasional mulai muncul dalam sebuah konferensi lain di Brusselspada awal juni 1995. Gugatan itu akhirnya membuah kesepakatan perlunnya memasukkan unsur lingkungan didalam perhitungan pendapatan nasional. Apabila pendapatan nasional yang dimaksud dihitung dengan konsep Gross Domestic Product (GDP) dan biaya lingkungan di lambangkan dengan EC, Maka secara sederhana GDP yang dimodifikasi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Modified GDP = Conventional GDP – Environmental Cost
                                    Alias
GDP mod  = GDP –EC


Tinjauan ulang konsepsional bukan hanya terhadap pendapatan nasional secara a gregat,Akan tetapi juga terhadap konsep pendapatan perkapita .Pendapatan perkapita dianggap kurang memadai untuk perbandingan internasional. PP mencerminkan daya beli riil pendapatan penduduk suatu negara, angkanya dapat dikonversikan serta diperbandingkan langsung secra internasional . Bank dunia menaksirkan berdasarkan angka produk nasional bruto perkapita masing-masing negara. Kemudian diindekskan terhadap dollar amerika serikat , Satuan mata uang yang resmi dan umum untuk nilai PPP ialah dollar internasional (I$) sebuah satuan hitung yang menyertakan tingkat harga negara-negara di dunia. Perbedaan hakiki antara konsep nilai PPP dengan konsep pendapatan perkapita terletak pada metode penyeragaman satuan mata uang.


                                                                                                                                                                               
,
SUMBER : BUKU PEREKONOMIAN INDONESIA ( DUMAIRY)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar